Header Ads

Breaking News
recent

Kembalinya Pengaruh Turki di Balkan


Mungkin saat ini banyak negara yang diam-diam suka dengan kehadiran Turki di wilayahnya.

Kemanapun Turki melangkah, akan banyak kompetitor yang ikut ke arah itu.

Dulu, Somalia merupakan negara yang dilupakan. Banyak negara datang menjatuhkan bom dan pergi begitu saja.

Belakangan Turki membuka kedutaan di Mogadishu. Dan itu menjadi kedutaan terbesar Turki di Afrika.

Segera setelah itu AS, Tiongkok dan negara-negara Teluk berdatangan ke Somalia.

Uni Emirat Arab bahkan berlomba dengan Qatar untuk menjadi investor utama di mata pemerintahan Somalia.

Contoh kedua adalah Libya yang sudah tidak stabil selama hampir satu dekade. Berbagai pihak datang untuk membantu pihak yang bertikai tapi dengan maksud untuk memperoanjang konflik.

Buntutnya, pemberontak LNA hampir saja memguasai semua wilayah Tripoli di bawah pemerintahan GNA yang diakui dunia.

Turki hadir awal tahun 2020 atas undangan GNA. Dan saat itu juga kompetitornya langsung ikut terlibat seperti Mesir, UAE bahkan Presiden Bashar Al Assad dan Yunani.

Pergerakan Turki di Kaukasus di Azerbaijan dan Balkan juga bakal menarik.

Khusus untuk kehadiran Turki di Azerbaijan belum ada pihak yang mencolok datang ke wilayah tersebut. Karena konflik Azerbaijan dan Armenia di wilayah Nagorno Karabakh (Republik Artsakh) sudah berlangsung lama.

Pihak yang mendukung Armenia sudah mengkristal seperti Iran dan Rusia.

Apalagi Azerbaijan merupakan pemasok gas ke Eropa. Tak ada yang ingin Azerbaijan terlibat konflik. Pihak yang berkepentingan juga akan lebih memilih memberikan proyek ke Armenia agar bisa menjaga diri.

Di Balkan, termasuk negara bekas Yugoslavia dan Albania, yang juga bekas wilayah Utsmaniyah, pergerakan Turki juga dimonitor pesaingnya.

Proyek-proyek Turki sekarang langsung ditempel oleh proyek serupa dari Serbia atau Rusia.

Investasi Turki di Kosovo langsung disaingi oleh Serbia dan Uni Eropa. Walhasil, Kosovo mendapat berkah investasi dari berbagai pihak.

Hal yang sama juga terjadi di Bosnia, yang kasusnya mirip Kosovo. Tak ada yang perduli dengan kedua negara ini. Namun semua tak rela bila mereka akrab dengan Turki.

Beberapa artikel mendorong agar Turki juga menaikkan statusnya dari hanya sekedar partner dialog menjadi anggota penuh di SCO.

Tentu pamor SCO akan meningkat jika Turki terlibat langsung.

Walau begitu Turki juga anggota NATO, D-8,  G-20, Turkic Council dan lain sebagainya.



loading...

No comments:

Powered by Blogger.