Header Ads

Breaking News
recent

Sumatera, Jabar dan Lombok Jadi Pusat Cadangan Sapi Nasional


RNI Gandeng Perusahaan Daerah Kembangkan 60.000 Sapi di Lombok

PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) serius menggarap bisnis sapi. Setelah mengembangkan sapi di Jawa Barat dan Sumatera, BUMN yang bergerak di bidang gula ini melakukan perjanjian kerjasama (MOU) dengan menggadeng mitra lokal yakni BUMD milik Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB), PT Gerbang NTB Emas untuk pengembangan bisnis sapi.

Dirut RNI Ismed Hasan Putro menjelaskan kerjasama kali ini mengadopsi model peternakan sapi yang terintergrasi mulai dari penggemukan, pemotongan hewan dan pabrik pengolahan daging sapi, serta penyediaan lokasi penelitian ternak mulai tahun 2013.

"Untuk tahap pertama kita kembangkan lahan PT Gebang NTB Mas di Lombok Barat 27 hektar, dengan intergrasi tempat pemotongan sapi, penelitian sampai pakan sapi. Awal kita kebangkan 5.000 ekor sampai akhir 2013 nanti bisa 60 ribu sapi," tutur Ismed kepada detikFinance, Rabu (12/12/2012).

Program 60.000 sapi kali ini, RNI akan menerepkan pola plasma dengan menggandeng masyarakat Lombok sehingga bisa memperluas penyerapan tenaga kerja kerja. Nantinya, RNI akan berkontribusi pada menyediakan bibit sapi yang dipasok dari kabupaten-kabupaten di propinsi NTB.

"Pola pengolahan sapi 20.000 per musim potong, dikelola 2 ribu orang plasma," tambahnya.

Selain itu, Ismed menjelaskan setiap 4 bulan sekali atau satu musim akan dilakukan proses panen sebanyak 20.000 ekor sapi. Untuk pengangkutan hasil produk turunan sapi berupa daging mentah hingga produk turunannya seperri sosis dan bakso, RNI akan menggandeng PT Pelni (Persero) untuk proses pengangkutan namun untuk pendistribusian tetap dipegang oleh anak usaha RNI.








"Akan didistribusikan PT Rajawali Nusindo ke Surabaya, Bali dan Jakarta," paparnya.

Untuk program pengembangan sapi ini, Ismed mengaku RNI akan menggelontorkan investasi sekitar Rp 75 miliar yang diperoleh dari modal sendiri dan pinjaman. Kedepannya, pada pengembangan usaha sapi ini, akan berada di bawah pengelolaan anak usaha baru RNI yakni PT Sapi Rajawali Indonesia (SRI). Selain itu, Ismed optimis usaha baru ini akan berkotribusi sebesar 15% dari pendaptan RNI di 2013.

"15% dari total bisnis RNI," pungkasnya.


Sumber

loading...

No comments:

Powered by Blogger.