Apakah Ini Surat Tertua di Indonesia?
Raja Sriwijaya Promosikan Komoditas dan Pariwisata Lokal
KIRIM mengirim surat antara dua individu atau lembaga sudah jamak dilakukan dari zaman kuno. Sebuah surat dari Sriwijaya di bawah ini bisa saja menjadi surat tertua di Indonesia.
Dalam hal menulis, tentu, bukti-bukti prasasti telah menunjukkan hal itu. Prasasti itu bisa juga dikatakan sebuah surat, tapi itu lebih pada surat raja atau individu saat itu kepada bangsanya saat itu dan saat sekarang, namun metodenya bukan melalui pengiriman.
Lalu, surat yang dimaksud di sini adalah surat korespondensi. Mungkin surat terlama yang ada buktinya sekarang adalah surat Maharaja Kerajaan Sriwijaya kepada orang Arab bernama Umar bin Abdul Aziz, seorang Khalifah Dinasti Umayyah yang bermukim di Damaskus, Suriah, sebuah tempat yang sekarang ini lagi bergolak karena gejolak 'Arabs Spring' yang belum tuntas.
Surat ini dikirim pada tahun 718 M atau sekitar 1294 tahun yang lalu. Sri Indrawarman merupakan Maharaja yang menguasai sebagian wilayah Nusantara pada tahun 702 sampai 728 menggantikan Dapunta Hyang yang memerintah sejak 671-702 sebagai penguasa Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Sumatera.
Tidak diketahui secara pasti bagaimana jalur perjalanan utusan Sriwijaya pengantar surat itu, apakah melalui laut langsung menuju perairan Mediterania, atau singgah dulu di Teluk lalu jalan darat ke Damaskus. Yang pasti, perjalanan itu sangat melelahkan.
Inilah isi surat itu adalah:
"Dari Raja sekalian para raja yang juga adalah keturunan ribuan raja, yang isterinya pun adalah cucu dari ribuan raja, yang kebun binatangnya dipenuhi ribuan gajah, yang wilayah kekuasaannya terdiri dari dua sungai yang mengairi tanaman lidah buaya, rempah wangi, pala, dan jeruk nipis, yang aroma harumnya menyebar hingga 12 mil.
Kepada Raja Arab yang tidak menyembah tuhan-tuhan lain selain Allah. Aku telah mengirimkan kepadamu bingkisan yang tak seberapa sebagai tanda persahabatan. Kuharap engkau sudi mengutus seseorang untuk menjelaskan ajaran Islam dan segala hukum-hukumnya kepadaku."
Inilah surat Maharaja Sriwijaya, Sri Indrawarman kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Sepertinya Indrawarman juga ingin mempromosikan produk-produk pangan yang dihasilkan negaranya seperti tanaman lidah buaya, rempah wangi, pala, dan jeruk nipis. Dan juga ingin menunjukkan potensi pariwisata lokal seperti eksistensi ribuan satwa gajah. Siapa tahu?
Sementara itu surat tertua di dunia yang dapat ditemukan buktinya adalah di Israel. Arkeolog negara ini berhasil menemukan surat dari fragmen tanah yang di tulis di Yerusalem sekitar 3.300 tahun yang lalu.
Surat itu diperkirakan ditulis dari istana yang memerintah di Jerusalem kepada rekannya di Mesir. Diduga surat ini dibuat oleh seorang raja bernama Abdi-Hefa, yang dikenal di Mesir kuno sebagai Raja Jerusalem, sebagaimana dilansir haaretz.com.
Sumber
loading...
No comments: