Bulog Siap Beraksi Atasi Krisis Kedelai
BADAN Urusan Logistik siap dikembalikan fungsinya menjadi badan yang menjadi stabilisator komoditas makanan pokok seperti krisis harga kedelai yang terasa belakangan ini. Hal dijelaskan, Agustin Farid, Direktur Pelayanan Publik, Bulog, dalam sebuah diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (28/7). "Bulog siap difungsikan perannya seperti dahulu," katanya.
Menurutnya, sebelum tahun 1998 peran pemerintah melalui Bulog sangat positif. Juga mengenai masalah keledai yang pernah diatasinya.
Dulu, pemerintah juga mendapatkan softloans dari negara produsen kedelai. "Saat ini tentunya harga akan bersifat komersial karena badan ini sudah berbentuk perum (Perusahaan Umum) dan sumber pinjaman dari bank," katanya.
Menurutnya, Saat liberalisasi saat ini sebennarnya tidak banyak perusahaan yang mampu mengimpor kedelai dalam jumlah masif. "Pelaku importir kalau kita jujur orangnya itu-itu saja, untuk kedelai ada empat naga, sementara gula ada tujuh samurai," katanya menyinggung importir kedua bahan pokok tersebut.
Menurutnya, stabilitasi harga kedelai berhubungan dengan swasembada komoditas tersebut. "Pada satu kepastian harga, tentu produksi semaksimal mungkin dapat ditingkatkan," katanya. Dia menambahkan bahwa dengan harga yang stabil dapat menjamin kesinambungan produksi oleh petani.
Sumber
Menurutnya, sebelum tahun 1998 peran pemerintah melalui Bulog sangat positif. Juga mengenai masalah keledai yang pernah diatasinya.
Dulu, pemerintah juga mendapatkan softloans dari negara produsen kedelai. "Saat ini tentunya harga akan bersifat komersial karena badan ini sudah berbentuk perum (Perusahaan Umum) dan sumber pinjaman dari bank," katanya.
Menurutnya, Saat liberalisasi saat ini sebennarnya tidak banyak perusahaan yang mampu mengimpor kedelai dalam jumlah masif. "Pelaku importir kalau kita jujur orangnya itu-itu saja, untuk kedelai ada empat naga, sementara gula ada tujuh samurai," katanya menyinggung importir kedua bahan pokok tersebut.
Menurutnya, stabilitasi harga kedelai berhubungan dengan swasembada komoditas tersebut. "Pada satu kepastian harga, tentu produksi semaksimal mungkin dapat ditingkatkan," katanya. Dia menambahkan bahwa dengan harga yang stabil dapat menjamin kesinambungan produksi oleh petani.
Sumber
loading...
No comments: